Awal
Terbentuk
Payung Teduh lahir dari dua orang sahabat yang
berprofesi sebagai pemusik di Teater Pagupon yang senang nongkrong bersama di
kantin FIB (Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, mereka adalah Is
dan Comi yang senang bermain musik bersama di kantin, selasar gedung
kampus, tepi danau hingga event – event di luar kampus. Secara tidak
sadar kebersamaan mereka dalam bermain musik telah menguatkan karakter bermusik
mereka dan telah disadari bagi orang-orang sekitar yang sering menyaksikan
mereka bermain musik bersama.
Payung Teduh terbentuk pada akhir 2007 dengan formasi awal Is dan Comi, sadar akan eksplorasi bunyi dan performa panggung pada tahun 2008 Payung teduh mengajak Cito untuk bergabung bersama sebagai drummer lalu mengajak Ivan sebagai guitalele player pada tahun 2010. Angin Pujaan Hujan ialah lagu pertama yang memunculkan warna mereka sendiri. Seiring berjalannya waktu tercipta pula lagu-lagu lainnya seperti Kucari Kamu, Amy, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, juga termasuk karya-karya dari pementasan teater bersama Catur Ari Wibowo seperti Resah, Cerita Tentang Gunung dan Laut, serta karya Amalia Puri yang berjudul Tidurlah dan Malam. Dan pada akhirnya Payung Teduh memutuskan untuk membuat album indie pertamanya yang dirilis dipenghujung 2010.
Musik yang dimainkan oleh Payung Teduh tidak memiliki batasan tersendiri, musik yang dimainkan oleh Payung Teduh yaitu musik Payung Teduh itu sendiri. Pada album pertama ini bisa dibilang karakter musik yang dibawakan seperti musik di era golden60’s dengan balutan keroncong dan jazz. Dan jika ditanya jenis musik apa yang diusung oleh Payung Teduh, maka Payung Teduh menyerahkan sepenuhnya kepada pendengar. Dalam pengertian bahwa payung teduh tidak akan hanya berhenti di satu gendre tertentu, namun yang pasti tetap bermusik dengan ciri yang sudah mereka miliki.
Personil
Mohammad
Istiqamah Djamad (vokal, gitar, ukulele, drum)
Lahir
di Makassar 24 Januari 1984. Is sudah bermain musik sejak kecil. Dia berkuliah
di PNJ-UI jurusan Teknik Elektro, tapi tidak lulus. Is kemudian mendapat
beasiswa dari Yamaha Master Course Academy untuk belajar di
sana sampai lulus. Is sekarang adalah instruktur vokal dan instruktur gitar di
Yamaha, juga aktif teater Pagupon. Dia juga mengajar akting, dansa, musik dan
vokal di SMA 28. Gaya bermusik Is terpengaruh oleh Cake, Antonio Carlos Jobim,
dan Chris Cornell. Is senang bermain sepakbola, basket, berenang dan juga fans
berat mie instan.
Comi
Aziz Kariko (contra bass)
Lahir
24 Februari 1984. Comi—nama kecilnya— adalah alumni Universitas Bina Nusantara
dan Universitas Indonesia. Saat kuliah di UI, Comi juga aktif di Teater Pagupon
sebagai supporting musician, di sinilah dia bertemu dengan Is. Setelah
menyelesaikan kuliah Masternya, Comi kembali ke Binus untuk menjadi dosen
matakuliah bahasa Inggris. Saat tidak mengajar, dia mengisi waktu luangnya
sebagai instruktur bass di Willy Sumantri Music School.
Comi seorang fans dari Brazilian Jiujitsu dan rutin berlatih di dojo dekat
rumahnya. Dia bermain basket bersama Is dan seorang pecandu game sejak kecil.
Ivan
Penwyn (gitar, ukulele, backing vokal)
Lahir
31 December 1985, seorang mahasiswa jurusan Filsafat Universitas Indonesia.
Ivan dikenal sebagai personil paling pemalu.
Alejandro
Saksakame (drum, cajon)
Lahir
2 April 1984, Cito nama panggilannya. Dia pecinta hewan, terutama reptil
seperti ular dan dinosaurus (kalau mereka belum punah). Pengetahuan soal
hewannya lebih besar daripada pengetahuan musiknya. Petualangannya bersama Payung
Teduh dimulai saat bertemu Is di 2002. Saat ini Cito adalah mahasiswa di
Universitas Padjajaran dan juga seorang desain grafis. Dia fans berat band
rock progresif Dream Theater (genre yang sangat berbeda dengan yang
dimainkannya di Payung Teduh), yang membuatnya membentuk band rock progresif
bersama Is dan beberapa temannya yang bernama Mirror. Menurutnya tantangan
terbesar dalam bermain musik adalah saat ia harus bisa mengadaptasikan gaya
bermain drumnya saat bersama Payung Teduh.
0 komentar